Rabu, 12 Januari 2011

siklus menstruasi

Apa Itu Menstruasi?

Sejak pubertas, terjadi sederetan peristiwa pada alat-alat dalam, yang dikendalikan oleh hormon gonadotropik yang dilepaskan oleh hipofisis anterior secara siklik. Deretan peristiwa ini terulang setiap bulan disertai pengeluaran 50-250ml darah melalui vagina selama siklus 3-5 hari. Peristiwa ini dikenal sebagai haid (menstruasi) dan deretan peristiwa ini disebut daru (siklus) haid. Daur tersebut berulang secara teratur dengan jarak 28 hari, sampai menopouse pada usia 45-55 tahun (Green 2010).
Definisi lain dari menstruasi adalah perempuan dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya (Elham 2009). Sedangkan, menurut Ganong (2003), menstruasi adalah perdarahan vagina periodik yang terjadi dengan terlepasnya mukosa uterus.

Bagaimana Siklus Menstruasi?

Menstruasi pertama (menarke) pada remaja puteri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause (Anita 2008).


Awal siklus menstruasi dihitung sejak terjadinya perdarahan pada hari ke-1 dan berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Umumnya, siklus menstruasi yang terjadi berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause (Anita 2008).

Menurut Anita (2008) siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase ovulatori, dan fase luteal.
1. Fase Folikuler
Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Saat pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. Fase Ovulatori
Fase ovulatori dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.

Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.

Menurut Elham (2009), siklus menstruasi adalah selaput rahim (endometrium) yang mengalami perubahan-perubahan selama ± 1 bulan. Perubahan ini dibedakan menjadi beberapa masa, yaitu:
1. Stadium Menstruasi (Desquamasi)
Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding rahim disertai perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal (stratum basale) berlangsung 4 hari Haid adalah darah, potongan-potongan endometrium dan lendir dari serviks. Darah tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa. Banyaknya perdarahan selama haid normal ± 50 cc.

2. Stadium Post Menstruasi atau Regenerasi
Luka yang terjadi karena endometrium di lepaskan berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari cestel kelenjar-kelenjar endometrium. Saat ini tebalnya endometrium ± 0,5 mm. Stadium ini berlangsung ± 4 hari.

3. Stadium Intermenstruasi atau stadium Proliferasi
Tebal endometrium ± 3,5 mm. Kelenjar tumbuhnya 7 cepat dari jaringan yang lain berkelok. Berlangsung dari hari ke 5 hari ke 14 dari pertama haid

4. Stadium Premenstruasi atau Stadium Sekresi
Bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Endometrium sudah tertimbun Glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur (mempersiapkan endoetrium untuk menerima telur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar